Lombok Timur NTB - Pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 113 tahun 2022 yang dilaksanakan oleh TNI bersama tiga Anggkatan (Darat, Laut, Udara) di Desa Ekas Buana, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, dan berlangsung sejak 11 Mei 2022 hingga 09 Juni 2022.
Mengakhiri program kegiatan TNI tersebut Danrem 162/WB Brigjen TNI Lalu Rudy Irham Srigede, ST. MSi, menutup secara resmi TMMD ke 113 di kabupaten Lombok timur, (09/06).
Baca juga:
Berpisah Demi Tugas dan Prestasi
|
"TMMD ke 113 ini telah berlangsung selama 30 hari. TMMD ini sendiri merupakan program TNI yang perencanaannya disusun 2 tahun sebelumnya, yang dulu dinamaka ABRI Masuk Desa (AMD), "ucap Danrem 162/WB saat di wawancara Usai acara penutupan TMMD ke 113 di halaman kantor Dandim 1615/Lotim, (09/06).
Dijelaskan nya, bahwa program TNI yang telah berlangsung cukup lama ini bertujuan untuk memanunggalkan TNI dengan Masyarakat dalam menumbuhkan semangat gotong royong. Disamping itu tujuan umumnya adalah mensejahterakan masyarakat dimana sasarannya selalu kepada daerah-daerah yang terisolir, terpencil, termiskin dan rawan bencana.
Sedangkan untuk TMMD ke 113 di Kabupaten Lombok Timur ini adalah ingin merelokasi penduduk/masyarakat yang berada di sepadan pantai, yang mana sepadan pantai tersebut tidak memiliki ijin dan kerab terjadi bencana alam (banjir rob) hampir tiap tahun hingga naik sampai 1 meter, dan ini tentu menimbulkan rasa tidak nyaman.
Masalah tersebut langsung di tanggapi oleh pemerintah daerah untuk bagaimana membuat masyarakat tersebut hidup dengan ketenangan. Oleh karena itu Pemda setempat merelokasi dengan menyiapkan lahan untuk mengganti rumah-rumah penduduk yang berada di sepadan pantai tersebut.
"Tempat relokasi nya memang sedikit masuk kedalam namun masing-masing Kepala Keluarga (KK) akan mendapat lahan seluas 2 Are beserta sertifikat lengkap dengan bangunan rumah layak huni, "jelas Putra daerah berpangkat Brigjen ini.
"Sebanyak 63 unit rumah yang akan disiapkan pemerintah, dan yang telah rampung diselesaikan melalui TMMD ke 113 ini 30 rumah, sisanya akan di lanjutkan melalui program Pemda dan TNI lainnya, "tambah Rudy.
Rudy menjelaskan bahwa kenapa 63 rumah tersebut baru bisa di selesaikan 30 unit. Ini karena program TMMD itu sendiri hanya berlangsung 30 hari sesuai yang telah di tetapkan dalam program TNI, sehingga dengan keterbatasan waktu tersebut tidak bisa menyelesaikan seluruh nya.
Terkait luas lahan yang di miliki sebelumnya dan luas relokasi yang diberikan tidak sesuai, menurutnya itu telah dipikirkan oleh pemerintah daerah setempat. Sedangkan terkait material yang tersisa di bangunan lama, kata Rudy bisa di manfaatkan kembali oleh pemiliknya.
"Jadi pemerintah telah memikirkan kompensasi bila ada yang lahan ya lebih besar dari yang di relokasi. Mengenai bahan bangunan yang masih tersisa dan bisa dimanfaatkan, silahkan di ambil untuk di bawah ke tempat relokasi eh masing-masing pemiliknya barangkali dapat di manfaatkan untuk nambah-nambah di tempat relokasi tersebut, "jelas Pria asal Lombok tengah ini.
Mengakhiri wawancaranya, Rudy menyampaikan hasil rumah yang dibangun melalui TMMD ini sudah sangat layak, dimana penataannya sudah di disain sedemikian rupa sehingga terlihat menarik.
"Rumahnya tinggal masuk aja, sudah tidak ada yang kurang, semuanya sudah sesuai standar rumah layak huni, "ujar Brigjen yang sebentar lagi memasuki masa pensiun.
"Kami berharap kepada masyarakat yang menempati relokasi, agar merawat dan memelihara rumah dan lingkungannya sehingga bisa termanfaatkan dalam waktu yang cukup lama, "tutupnya sembari tersenyum.(Adb)